Tuesday 19 March 2013

Pesanan Buat Umat Yang Terkemudian..


Saat itu tiba,
Tatkala nyawanya dihujung usia,

Tatkala umat yang akan ditinggalkan 
Tidak tahu bagaimanakah nasibnya,
Tergenang air jernih dikelopak mata
Apakah akan terjadi andainya tidak saling berpesan
Buat umat yang terkemudian..

Selawat & salam buatmu, Ya Nabi Junjungan,
Ya Nabi, 
maafkan kami kerna belum bisa menjadi umat y baik buat mu,
Rindu kami tertaut padamu,
Adakah bisa kita bersua disana?
Kami tautkan pengharapan untuk dapat menatap tiap inci wajahmu,
Maafkan kami kerna selalu mngecewakanmu..
Sering membuat air mata kekhutiranmu mengalir kerna kealpaan kami..
Ya nabi, syafatilah kami..

 ~insan yang merindui dan mendambakan cintamu~




saat itu akhirnya tiba, disaat seluruh alam menjadi saksi selesainya tugasnya sebagai seorang nabi..Khutbah terakhir  (khutbah wada)  disampaikan oleh Rasulullah saw pada 9 Zulhijjah tahun 10 Hijrah (632 Masehi) di Lembah 'Uranah di Arafat, Makkah. Selepas memanjatkan syukur dan pujian kepada Allah swt, Rasulullah mengatur kata-katanya untuk tatapan buat umat yang terkemudian..


"Ya, Saudara - saudaraku, 
perhatikan apa yang akan aku sampaikan, aku tidak tahu apakah tahun depan aku masih berada di antara kalian. Karenanya dengarkan baik-baik apa yang kukatakan ini dan sampaikan kepada mereka yang tidak dapat hadir saat ini.

Ya, Saudara - saudaraku, 

seperti kita ketahui, bulan ini, hari ini, dan kota ini adalah suci, karenanya pandanglah kehidupan dan milik setiap orang Muslim sebagai kepercayaan yang suci. Kembalikan barang-barang yang dipercayakan kepadamu kepada pemilik yang sebenarnya. Jangan kau lukai orang lain sebagaimana orang lain tidak melukaimu. Ingatlah bahwa kamu akan bertemu dengan Allah swt. dan Dia akan memperhitungkan amalanmu dengan sebenar-benarnya.Allah swt. telah melarangmu memungut riba, karenanya mulai saat ini dan untuk seterusnya kewajiban membayar riba dihapuskan. Waspadalah terhadap syaitan, demi keselamatan Agamamu. Dia telah kehilangan semua harapannya untuk membawa kalian pada kesesatan yang nyata, tapi waspadalah agar tidak terjebak pada tipuan halusnya.



Ya, Saudara - saudaraku, 
adalah benar kamu mempunyai hak tertentu terhadap isteri-isterimu, tapi mereka juga mempunyai hak atas dirimu. Apabila mereka mematuhi hakmu maka mereka memperoleh haknya untuk mendapat makanan dan pakaian secara layak. Perlakukanlah isteri-isterimu dengan baik dan bersikaplah manis terhadap mereka, karena mereka adalah pendampingmu dan penolongmu yang setia. Dan adalah hakmu untuk melarang mereka berteman dengan orang-orang yang tidak kamu sukai, dan juga terlarang melakukan perzinaan.

Ya, Saudara - saudaraku, 

dengarkanlah baik-baik, sembahlah Allah, Solat lima kali dalam sehari, laksanakan Puasa selama bulan Ramadhan, dan tunaikanlah Zakat, laksanakan ibadah Haji bila mampu. Ketahuilah bahwa sesama Muslim adalah bersaudara. Kamu semua adalah sederajat. Tidak ada perbedaan satu terhadap yang lain kecuali Ketaqwaan dan Amal - Sholeh. Ingatlah, suatu hari kamu akan menghadap Allah dan harus mempertanggung jawabkan semua amalanmu. Karena itu berhati-hatilah jangan menyimpang dari jalan kebenaran setelah kepergianku nanti. 


Ya, Saudara - saudaraku, 
tidak akan ada Nabi atau Rasul sesudahku dan tidak akan ada Agama lain yang lahir. Karenanya nilailah baik-baik,ya Saudaraku, dan pahamilah kata-kata yang kusampaikan kepadamu, bahwa aku meninggalkan dua pusaka, Al-Qur'an dan contoh-contohku sebagai As-Sunnah dan bila kalian mengikutinya tidak mungkin akan tersesat. 


Siapa yang mendengarkan perkataanku ini wajib menyampaikannya kepada yang lain dan seterusnya dan mungkin yang terakhir memahami kata-kataku ini bisa lebih baik dari yang langsung mendengarkan. Demi Allah aku bersaksi, bahwa aku telah menyampaikan ajaranMu kepada umatMu."

~semoga bermanafaat dalam selangkah mengapai RedaMu~


#rujukkan : biografi Muhammad Bin Abdullah_Perjalanan hidup seorang nabi#


No comments:

Post a Comment